GNOME
03.12
By
Unknown
0
komentar
Tujuan
Proyek GNOME
Proyek GNOME menyediakan 2 hal:
Lingkungan desktop GNOME, desktop yang intuitif dan menarik bagi pengguna, dan
platform pengembangan GNOME, sebuah kerangka lanjutan untuk membuat aplikasi
yang terintegrasi dengan desktop dan antarmuka ponsel pengguna.
Proyek GNOME berfokus pada
kesimpelan, ketersediagunaan, dan membuat segala hal "bekerja".
Sasaran lain proyek adalah:
- Kebebasan - untuk menciptakan lingkungan desktop yang siap menyediakan source code untuk penggunaan ulang lisensi perangkat lunak.
- Aksesibilitas - untuk memastikan desktop dapat digunakan oleh setiap orang, walaupun memiliki keterbatasan teknis atau fisik.
- Internasionalisasi dan Lokalisasi - untuk menyediakan desktop dalam berbagai bahasa. Saat ini, GNOME sedang diterjemahkan ke 175 bahasa
- Kecocokan Pengembangan - untuk memastikan perangkat lunak yang mudah ditulis dan diintegrasikan dengan desktop, dan menawarkan developer piliham bahasa pemrograman secara bebas.
- Organisasi - untuk mengeluarkan siklus rilis yang teratur dan menjaga disiplin struktur komunitas.
- Dukungan - untuk memastikan dukungan dari institusi lain di komunitas GNOME.
Penampilan
GNOME 2.6, Maret 2004
GNOME 3.0 mode overview
Sampai perilisan GNOME 3.x, GNOME
didesain dengan komputasi desktop tradisional metaphor. Pengguna dapat mengganti
penampilan desktop lewat tema, yang biasanya terdiri dari set ikon, manajemen
ujung jendela dan generator parameter GTK+. Tema standar sekarang adalah Adwaita.
Panduan antarmuka membantu pengembang menciptakan aplikasi yang terlihat dan
berinteraksi mirip dengan aplikasi lain, yang menghasilkan pengalaman kohesi
GNOME.
GNOME telah berevoliso dari desktop
tradisional menjadi sebuah antarmuka dimana penggantian antara tugas dan ruang
kerja virtual berbeda dilakukan di area baru yang disebut overview.
GNOME yang telah didesain ulang telah menghasilkan perubahan yang signifikan:
dirilis sebagai antarmuka baru bagi GNOME, GNOME
Shell
menggantikan GNOME
Panel; Mutter menggantikan Metacity sebagai manajer jendela standar;
tombol minimize dan maximize ditiadakan secara standar. Banyak
program standar GNOME juga ditiadakan kare pendesainan ulang untuk menyajikan
pengalaman pengguna yang konsisten dan tersatukan,
Pada konfigurasi standar GNOME,
panel atas desktop memiliki (dari kiri ke kanan) tombol aktivitas, jam, area
status sistem dan menu pengguna. Mengklik pada tombol aktivitas atau
menggerakkan tetikus pada ujung kiri atas akan membuat desktop ke mode overview.
Area status sistem memiliki indikator sistem seperti suara, Bluetooth, Network, status baterai, dan aksesibilitas.
Menu pengguna dapat menjadi indikator obrolan, pintasan ke konfigurasi sistem,
dan manajer sesi seperti menukar pengguna, log out, mengunci layar, atau suspend
komputer. Mode overview (yang diakses dengan menekan tombol aplikasi
atau menggerakkan mouse ke pojok kiri atas) menampilkan pilihan jendela,
pengganti tempat kerja di kanan, dan pilihan aplikasi (dash) di kiri,
tombol jendela, tombol aplikasi, dan bar pencarian. Pemilih jendela menyediakan
cara untuk berpindah ke jendela lain; cara mudah untuk menutup beberapa jendela
sekaligus dengan mudah; dan memberikan pengguna informasi cepat tentang
aktivitas saat ini. Panel aplikasi memberikan cara cepat untuk meluncurkan
aplikasi. Pintasan dash memberikan tempat untuk aplikasi favorit dan
jendela yang sedang terbuka. Dan juga pada antarmuka standar, ada notifikasi
sistem baru. Dalam GNOME 3, notifikasi keluar dari bawah layar, tidak di kanan
atas layar seperti pada GNOME 2.x.[16]
Aksesibilitas
Semenjak GNOME 2.0, salah satu fokus
GNOME adalah aksesibilitas. Salah satunya dengan membuat GNOME Human
Interface Guidelines (HIG). Dengan mengikuti panduan, pengembang dapat
membuat program antarmuka grafik yang berkualitas tinggi, konsisten dan
aksesibel, seperti yang diusulkan untuk membuat antarmuka grafik pixel-based
layout of widget.
Selama revisi GNOME 2.0, banyak
konfigurasi yang dinilai tidak bernilai bagi kebanyakan pengguna ditiadakan.
Contohnya, panel pada sesi preferensi dikurangkan dari enam dialog menjadi
hanya satu dengan 2 tab. Havoc
Pennington
menjelaskan kerja aksesibilitas dalam essainya pada 2002 "Free Software
UI", menekankan ide bahwa semua preferensi memiliki biaya, dan lebih baik
untuk merekatkan perangkat lunak ketimbang menambahkan antarmuka
pengguna dan untuk itu"
Perangkat lunak tradisional dapat
dikonfigurasi sehingga perangkat lunak tersebut memili semua fitur yang
dimiliki semua aplikasi yang ekuivalen dalam sejarah platfform yang lain. Atau
bahkan dapat dikonfigurasi menjadi bersatu untuk semua aplikasi yang semua
orang pernah lihat dalam sejarah (Emacs *uhuk*)
Apakah ini menyakitkan semuanya? Ya. Ini menunjukkan bahwa preferensi mempunyai biaya. Tentu saja, beberapa preferensi memiliki keuntungan yang penting - dan antarmuka fitur yang krusial, Tapi semuanya punya biaya, dan anda harus memikirkan bayarannya. Kebanyakan pengguna dan pengembang tidak mengerti ini, dan berakhir dengan biaya yang tinggi dengan keuntungan yang rendah untuk preferensi mereka.
Apakah ini menyakitkan semuanya? Ya. Ini menunjukkan bahwa preferensi mempunyai biaya. Tentu saja, beberapa preferensi memiliki keuntungan yang penting - dan antarmuka fitur yang krusial, Tapi semuanya punya biaya, dan anda harus memikirkan bayarannya. Kebanyakan pengguna dan pengembang tidak mengerti ini, dan berakhir dengan biaya yang tinggi dengan keuntungan yang rendah untuk preferensi mereka.
Semenjak perilisan GNOME 3, desktop
tradisional metaphor telah ditinggalkan dan digantikan oleh GNOME
Shell.
Penggantian ini mendapatkan reaksi yang beragam dari komunitas, dan hasilnya
belom jelas sampai saat ini. Desktop MATÉ telah ditonjolkan dari GNOME 2, dan
bertujuan untuk menampilkan antarmuka GNOME 2 yang tradisional dan menjaga
kompatibilitas dengan GNOME 3.
Adopsi
GNOME tersedia dalam hampir semu
distribus Linux dan BSD dan menjadi lingkungan desktop
standar bagi beberapa distribusi Linux (seperti Ubuntu dan Fedora). Juga diinstall dengan Solaris
sebagai bagian dari desktop OpenSolaris (sebelumnya dikenal dengan Java
Desktop System) sampai Solaris Express 10/04 dirilis.
Pengembangan
Seperti kebanyakan proyek perangkat
lunak bebas, proyek GNOME diatur secara longgar. Diskusi terjadi secara berkala
pada beberapa mailing list umum Pengembang dan pengguna GNOME berkumpul pada pertemuan GUADEC untuk mendiskusikan keadaan proyek
dan arah masa depan.
GNOME sering menggabungkan standar
dengan untuk membuat aplikasi GNOME
menjadi lebih cocok dengan desktop lain, menambahkan kooperasi dan kompetisi.
0 komentar: